Pantai Jonggring Saloko yang bertempat di Desa Mentaraman, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malng ini memiliki nama yang unik. Ya, mungkin bagi penggemar wayang, nama Jonggring Saloko atau Saloka sudah familiar, karena nama itu merupakan nama salah satu tempat di kahyangan yang menjadi tempat tinggal Batara Narada. Nama Jonggring Saloko ini tidak hanya digunakan sebagai nama pantai saja namun juga dipakai sebagai identitas dari salah satu kawah yang berada di Gunung Semeru. Pantai Jonggring Saloko ini berjarak sekitar 63km dari pusat kota Malang dan membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam untuk kesana.

Karena rute yang harus dilewati cukup sulit membuat waktu tempuh lebih lama meskipun jarak tempuh hanya 63 km. Jika anda membawakendaraan pribadi, dan perlu diperhatikan juga bahwa sepanjang 11 km anda dipaksa untuk berjalan merayap dikarenakan medannya sangat terjal dan licin jika musim penghujan tiba.
Karena medannya yang sulit, anda harus mempersiapkan kendaraan dan fisik anda dengan benar. Dan jangan lupa untuk mengisi bensin sebelum anda memasuki kawasan pedesaan disekitar pantai ini, karena sekitar 8 km dari jalan yang dilewati anda tidak akan menemukan satupun pom bensin.
Pesona Keindahan Pantai
Dengan lokasinya yang terpencil dan tidak mudah ditempuh serta akses jalan yang ekstrim itulah yang membuat Pantai Jonggring Saloka sepi kunjungan. Meskipun pantai ini masih sepi, namun pemandangannya tidak kalah dengan pantai-pantai lain yang lebih terkenal di Malang.
Mungkin bagi yang tidak suka ribet-ribet dan ingin praktis saat mengunjungi tempat wisata, tempat ini bukan tempat yang cocok untuk Anda. Tapi jika anda pecinta petualangan dan menyukai adrenalin, Pantai Jonggring Saloka merupakan tempat yang tepat untuk menguji adrenalin anda. Anda bisa ke Pantai Jonggring Saloka dengan menggunakan kendaraan pribadi ataupun bisa menyewa di tempat Rental.
Anda akan disambut gulungan ombak yang menyisir pasir warna coklat di hamparan pantai saat semakin dekat dengan Pantai Jonggring Saloka ini. Serta bersihnya air laut yang menggiurkan untuk dimainkan ataupun berenang. Tapi anda tidak bisa berenang di pantai ini karena ombaknya yang cukup besar dan ganas serta banyaknya batuan karang yang dapat membahayakan jika terbentur.
Anda juga bisa tracking atau mendaki ke atas bukit karang yang hanya 10-15 menit. Di atas bukit tersebut anda akan disuguhkan keindahaln alam dari pantai yang masih belum terkontaminasi sampah.
Selain di bukit ini, anda juga dapat melihat pemandangan alam yang unik dan mungkin satu-satunya di Indonesia yaitu peristiwa Watu Ngebros. Penamaan ini diambil karena munculnya semburan air melalui sela-sela batu karang besar yang dimuntahkan ke udara setinggi 10 meter lebih dan mengeluarkan suara keras dan bergemuruh “Broosss”.
Peristiwa air ngebross ini terjadi saat pertemuan dua arus gelombang yang berasal dari sisi Utara dan Selatan. Saat kedua arus tersebut bertemu dalam rongga batu karang yang berbentuk seperti gorong-gorong raksasa, air yang masuk tersebut akan dimuntahkan kembali oleh rongga batu karang dan menghasilkan suara yang keras, bahkan suara tersebut masih dapat terdengar dari jarak 7 km dari sumber suara.
Saat airnya dimuntahkan ke udara dan bertemu dengan cahaya matahari, terkadang meniciptakan bianglala yang sangat eksotis. Fenomena alam unik ini akan terasa sangat sayang jika tidak diabadikan dengan kamera.
Sedikit ke arah Barat, kurang lebih 200 meter. Di tempat ini anda akan menemukan beberapa spot menarik untuk dijadikan background foto, karena ditempat ini terdapat hamparan pasir yang memiliki warna hitam seperti pasir sungai dengan ukuran yang halus dan lembut.
Di lokasi ini anda juga dapat menemukan anak sungai yang aliran airnya bermuara di pantai. Meskipun jarak dari sungai dan pantai ini dekat, namun air sungainya memiliki rasa yang tawar. Terlebih lagi anda bisa mendirikan tenda di pantai dengan pasir yang hitam tersebut.
Tinggalkan Balasan